Peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui Semarak Muharam 1441 H, SDN Putat Gede I/94 Surabaya menyelenggarakan pengajian dengan ustad Nawawi, S.Ag pada hari Selasa 3 Agustus 2019. Pengajian diikuti oleh seluruh siswa dan guru yang dimulai pukul 07.00-09.00 untuk sesi I (kelas 1-3) dan pukul 09.00-11.00 sesi II (Kelas 4-6). Kegiatan berlangsung dengan khidmat, Ustad menyampaikan tauziah dengan tema "Pentingnya Hijrah bagi Generasi Milenial", Hijrah bermakna 'pindah' atau 'berubah.' Secara historis, hijrah merupakan perpindahan Nabi SAW dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah. Hal ini digambarkan oleh Alquran, ''Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.'' (QS Al-Anfal [8]: 30).
Hijrah Rasul ini menggambarkan penyatuan teori dan praktik dalam Islam; antara akidah dan amal, batin dan lahir, langit dan bumi, sebagaimana telah disatukannya periode Makkah yang menanamkan nilai-nilai tauhid, dan Madinah yang menekankan amal dan praktik Islam. Dengan demikian, hijrah bukan hanya peristiwa perpindahan individu atau kelompok dari tempat yang tidak aman ke tempat yang lebih aman. Lebih dari itu, hijrah memiliki dimensi penjabaran yang luas dan dahsyat, yakni meliputi hijrah i'tiqadiyyah, hijrah fikriyah, hijrah syu'uriyah, dan hijrah sulukiyah. Kegiatan ditutup dengan doa dan pembagian kue
Peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui Semarak Muharam 1441 H, SDN Putat Gede I/94 Surabaya menyelenggarakan pengajian dengan ustad Nawawi, S.Ag pada hari Selasa 3 Agustus 2019. Pengajian diikuti oleh seluruh siswa dan guru yang dimulai pukul 07.00-09.00 untuk sesi I (kelas 1-3) dan pukul 09.00-11.00 sesi II (Kelas 4-6). Kegiatan berlangsung dengan khidmat, Ustad menyampaikan tauziah dengan tema "Pentingnya Hijrah bagi Generasi Milenial", Hijrah bermakna 'pindah' atau 'berubah.' Secara historis, hijrah merupakan perpindahan Nabi SAW dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah. Hal ini digambarkan oleh Alquran, ''Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.'' (QS Al-Anfal [8]: 30).
Hijrah Rasul ini menggambarkan penyatuan teori dan praktik dalam Islam; antara akidah dan amal, batin dan lahir, langit dan bumi, sebagaimana telah disatukannya periode Makkah yang menanamkan nilai-nilai tauhid, dan Madinah yang menekankan amal dan praktik Islam. Dengan demikian, hijrah bukan hanya peristiwa perpindahan individu atau kelompok dari tempat yang tidak aman ke tempat yang lebih aman. Lebih dari itu, hijrah memiliki dimensi penjabaran yang luas dan dahsyat, yakni meliputi hijrah i'tiqadiyyah, hijrah fikriyah, hijrah syu'uriyah, dan hijrah sulukiyah. Kegiatan ditutup dengan doa dan pembagian kue
